Senin, 08 Oktober 2012

Lamandau


Kabupaten Lamandau adalah salah satu kabupaten di provinsi Kalimantan Tengah. Ibu kota kabupaten ini terletak di Nanga Bulik. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 6.414 km². Lamandau adalah salah satu kabupaten baru hasil pemekaran dari Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) berdasarkan UU No. 5 Tahun 2002, yang di resmikan pada tanggal 4 Agustus 2002 dengan ibukota Nanga Bulik. Kabupaten ini merupakan satu-satunya kabupaten pemekaran yang berawal dari sebuah kecamatan atau tidak melalui perubahan status Kabupaten Administratif.
Kabupaten ini sebelumnya merupakan bagian dari Kabupaten Kotawaringin Barat, pada tanggal 10 April 2003 dikeluarkan Undang-Undang No. 5 Tahun 2003 tentang Pengukuhan/Pemekaran 8 Kabupaten, maka Kabupaten Kotawaringin Barat dipecah/dimekarkan dan ditambahkan dengan Lamandau dan Sukamara.
Topografi
Keadaan topografi Kabupaten Lamandau terdiri dari rawa, dataran rendah, dataran tinggi dan perbukitan, juga dialiri oleh sungai-sungai besar maupun kecil yang menjadi urat nadi perekonomian di daerah ini.
 Sedangkan Bumi Bahaum Bakuba ini terdiri dari 8 Kecamatan yaitu :
  • Kec Bulik
  • Kec Lamandau
  • Kec Delang
  • Kec Batang Kawa
  • Kec Belantikan Raya
  • Kec Sematu Jaya
  • Kec Bulik Timur
  • Kec Menthobi raya

Jumat, 05 Oktober 2012

Asal Usul Dayak Tomun


 beberapa pendapat menyebutkan istilah Tomun itu masih ambigu untuk menyebut kelompok suku yang berdiam di Daerah Alur Sungai Lamandau. walaupun banyak keinginn saudara-saudara ku untuk disebut Tomun. ada juga yang lain, yang mencoba menwarkan kata Balaman sebagai identitas suku dayak di bumi Bahaum Bakuba ini. tapi kedua kata tersebut cukup sulit diterima kalau dipandang secara teoritis (teori identitas etnis) dalam memory budaya ini. Argumen lain lagi mengatakan Tomun itu adalah kelompok masyarakat yang berdiam di daerah sebabi/asam baru. tjilik riwut dan fridolin ukur juga punya istilah lain untuk suku ini. Sesungguhnya, Tomun vs Balaman dua kata yang sama artinya yaitu berkumpul dan kelompok, dalam arti sama menurut bahasa daerah alur sungai Lamandau. Dayak Blaman itu memang ada, hanya saja kata Balaman itu dimksudkan untuk nama suku dayak yuga bermukim di daerah alur sungai Bulik dan Mentobi.
Kata “Tomun” memiliki makna konotasi dalam bahasa Indonesia, yakni: berbicara, bermusyawarah, bertemu, adanya perjumpaan untuk saling memahami, mengerti, dan mengetahui benar, serta memaklumi. Karena kemampuan untuk saling mengerti dan memahami inilah, sehingga suku Dayak Tomun disebut sebagai suku dayak terbesar yang ada di wilayah Kabupaten Lamandau. Jadi, dayak Tomun sesungguhnya bukan dimksdkan untuk menyebut suku dayak itu sebagai implementasi sbuah nama melainkan lebih kepada arti dan makna Kata Tomun itu sendiri. Yah sederhananya di Indonsia ada berbagai macam suku seperti jawa, kalimantan, sumatera,dsb, tetapi semua disebut sebagai orang Indonesia. Begitu Juga dayak Tomun. Ada dayak Balaman, Delang, Belantikan, dsb, tapi semua dipersatukan dalam satu suku dayak besar: DAYAK TOMUN.
TEMUAN/ Tomun artinya Kaum yang mudah "berelasi" satu sama lain dalam satu rumpun. Relasi di sini merupakan bahwa kita terbuka & egaliter. Secara struktural, semantik, & sintaksis, kata TEMUAN/ Tomun/ tomu-am paling mendekati eksistensi kita urang Bumi Bahaum Bakuba.

 Publish By:
    FollowMe - @DLoadto